Selasa, 03 April 2018

Balada Menyapih Anak

Hasil gambar untuk tree of life

Menyusui adalah anugerah.

Menyusui adalah sesuatu yg ajaib, spesial dan bukan sekedar memberi asupan makanan.


Masih ingat drama awal pertama keringet dingin menyusui Haisa, ASI yg gak keluar, stress karena di doktrin untuk kasih sufor dihari ke-2 Haisa lahir, sampai nangis² 😭

Perjuangan pumping dikantor yg selalu kejar tayang.


Sedihnya waktu harus ngebuang stok ASIP karena kabel kulkas ada yg nyabut (sampai sekarang belum ketauan siapa pelakunya) 😡


ASI yg menyusut produksinya karena sempat kena thypus.


Drama saat gigitan Haisa sukses bikin demam tinggi 😅 jadi serba salah, menyusui gak nyaman, gak menyusui jg sakit 😞


Nikmat jalan² bareng Haisa tanpa perlu repot bawa tas isi botol, susu & air panas. Cukup pakai baju menyusui yg nyaman, saat Haisa haus atau lapar tinggal buka, dep! Selesai 😊

Sejak jadi busui, semakin trampil menyusui kapan pun dan dimana pun. Setiap ngemall yg dicari adalah nursing room 😄 
Ingat betul pengalaman menyusui pertama kali ditempat umum justru terjadi dihalte busway. Pokoknya, kalau sudah menyusui, yg diingat cuma anak, malu sih belakangan 😅

Dan setiap perjalanan sudah pasti akan berakhir. It was a long journey! Karena Haisa segitu addict nya dg ASI.
Menyapih Haisa (26bulan) dan menyapih mama sudah dilakukan (sudah 2hari) dan itu cukup drama (untuk mama) 😭😭
Menyapih adalah perjuangan yg melibatkan hati dan perasaan, walaupun sudah sounding ke Haisa sejak lama tapi tetep ajah mama syedih nak 💔


Diatas itu adalah status di instagram aku tanggal 26 September 2017, which is Haisa umur 26 bulan. 


Banyak comment dari teman-teman yang ngucapin selamat, yang setuju dengan status yang aku buat. Banyak juga yang sharing pengalaman menyapihnya dan menurut aku semua itu adalah perjuangan. Buat mama-mama yang sudah jalani proses ini pasti tau rasanya seperti apa. Aku juga mengikuti sharing para ibu yang telah atau sedang mengalami masa ini. Artikel-artikel tersebut mengguncang emosi. Bahkan, beberapa di antaranya membuat aku meneteskan airmata. Ya, dalam kehidupan, hampir bagi setiap orang di muka bumi ini, momen perpisahan memang merupakan momen yang paling berat.

Orang tua bilang, jangan dibikin repot. Olesi saja puting susu dengan brotowali yang pahit, atau coreti payudara dengan spidol sehingga menjadi aneh dan membuat anak menjadi tidak nyaman, atau olesi puting susu dengan cairan berasa aneh seperti pedas atau asam, yang dapat membuat anak gak suka untuk menghisapnya, atau titipkan anak di nenek/kakeknya selama beberapa waktu, nanti anaknya pasti menolak sendiri. Atau cara yang paling ampuh: HAMIL KEMBALI! Karena dengan kehamilan, maka rasa ASI akan berubah menjadi tidak nikmat lagi, sehingga akan lebih cepat membuat anak berhenti menyusu. Bahkan sahabat aku pun menggunakan metode oles minyak kayu putih di puting saat proses menyapih. Berhasil memang tapi aku rasa tidak untuk Haisa. Ya karena Haisa suka minyak kayu putih. Jadi kalau Haisa masuk angin atau sedang mabuk kendaraan, selain mengolesi minyak kayu putih di tubuhnya, Haisa akan diminta menjilat minyak kayu putih itu agar lebih hangat (itu ajaran dari mama mertua) jadi kalau puting dioleh minyak kayu putih, lha demen kali Haisa hahaha


Ya, intinya itu bukan cara gue. Rasanya gak mau keintiman dengan Haisa berakhir dengan cara seperti itu (kecuali kalau beneran hamil ya, itu lain cerita). Aku gak mau acara menyapih kami menjadi penuh air mata, penuh tangisan, penuh teriakan, penuh amarah serta diselimuti aksi tipu-tipu.
Dan balik lagi ke cerita aku dalam menyapih Haisa waktu itu, and you know moms? im failed hahaha gatot (gagal total) cyin parah 😅
Malam ketiga, Haisa kebangun uring-uringan gak jelas, galau nahan untuk gak minta nenen. Ditanya mau nenen pun diem aja, karena kan Haisa udah janji untuk gak nenen. Yes, sebelumnya aku memang udah sounding ke Haisa kalau bobo malam minum susu botol aja, udah gak nenen lagi. Dan aku selalu mengakhiri itu dengan membuat janji. Janji jari kelingking "Haisa gak nenen lagi". Dan Haisa tau janji  harus ditepati, jadi saat dia kepengen banget nenen tapi udah janji gak bakal nenen jadilah doi galau uring-uringan gak jelas. Ditanya "Haisa mau nenen yaa" gak mau jawab iya. Dan itu kan yang bikin mama syedih, gak tega, akhir nya ikutan mewek deh. Ya ujung-ujungnya mamanya yang nyodorin nenen lagi hahaha 😅 

Besoknya aku coba olesi puting dengan bawang putih. Dan Haisa jelas nolak, dia merengek, nangis lebih tepatnya. Walaupun akirnya bisa tidur dengan minum susu botol tapi aku merasa ini salah. 2 hari aku metode bawang putih ini aku pakai, dan aku benar-benar merasa berdosa sama Haisa. Aku gak iklas. Aku gak mau ada drama nangis-nangisan antara aku dan Haisa untuk proses menyapih ini. Maka dari itu, akhirnya aku memutuskan untuk kembali mengASIhi Haisa. Aku kan masih kerja, jadi jam 7 pagi sampai jam 6 atau jam 7 malam aku ngantor, jadi ada waktu bareng Haisa ya saat malam menuju pagi, at least itu artinya saat tidur Haisa, dan kembali mengASIhi Haisa adalah bentuk kasih aku ke Haisa, ya cuma dengan mengASIhi itulah aku bisa deket tanpa jarak dengan Haisa. Jadi aku gak mau maksa Haisa untuk gak nenen. Karena kan himbauan dan penyuluhan dari WHO tentang pemberian ASI dianjurkan hinggan usia 2 tahun atau lebih, gak mesti 2 tahun harus stop berhenti kan? Jadi aku pikir, yaudah se-siapnya Haisa aja mau berhenti nyusu kapan. Tapi aku juga gak ‘mengundang Haisa, gak juga menolak saat Haisa minta. Jadi, aku biarkan Haisa yang menentukan sendiri. Jika memang ingin menyusu, maka Haisa akan meminta dan aku akan memberi.
Dan aku juga bilang ke Haisa, "Mama gak akan maksa Haisa untuk stop nenen, kalau Haisa siapnya kapan? ya pokonya sesiapnya Haisa" "Haisa boleh nenen tapi cuma malem aja, kalau pagi dan mau bobo minumnya susu botol". Aku gak tau sih Haisa ngerti atau engga, tapi yang pasti aku selalu ajak Haisa untuk diskusi apapun itu aku berusaha untuk melibatkan Haisa, apalagi ini tentang sesuatu yang berhubungan langsung dengan dia. Ya walaupun kadang-kadang tengah hari waktu mau bobo siang masih ngerengek minta nenen. Aku bilang sih "kan Haisa nenennya malem doang" tapi ya kalau dia tetep nangis, ya aku kasih hehe 😅

Oke, waktu berlalu dengan Haisa tetap nenen saat terbangun tengah malam. Sampai saat liburan ke Jogja pun Haisa masih nenen. Padahal mama udah bawain termos air panas buat bikin susu Haisa. Susu kotak juga bawa sih, tapi tetep aja the one only ya nenen langsung. Kaya waktu di pantai parangtritis, itu Haisa ngantuk parah minta nenen, jadilah netein Haisa di motor sewaan dan karena itu pula, banyak spot deket parangtritis yang gak jadi dikunjungi. Nanti aku ceritain deh liburan backpaker ala Haisa 😊

Hari berganti hari dengan tetap mengASIhi Haisa walau hanya saat terbangun tengah malam, dan sebelum naik tempat tidur, aku selalu bilang "mama bikin susu botol dulu ya, Haisa bobony minum susu botol. Nanti malam kalau bangun, mama bikinin susu botol ya" dan aku minta Haisa berjanji dengan ikut mengulang kata-kataku "ma, Haisa janji minum susu botol" dan minta Haisa untuk mengucap janji juga ke siapapun yang ada dirumah. Ya, walaupun janjinya Haisa itu palsu. Bangun malem ya tetep aja minta nenen, walaupun cuma untuk ngempeng cari nyaman untuk bisa tertidur kembali.

Beberapa waktu lalu, hari Kamis kalau gak salah, saat aku pulang kerja, Haisa ngajak keluar, katanya mau sekolah. Aku seperti dapat peluang untuk stop'in nenen Haisa. Aku bilang "kalau mau sekolah mah udah engga nenen lg bobo nya" dan terjadilah deal antara aku dan Haisa, tapi lagi-lagi janji Haisa palsu. Tengah malem kebangun minta nenen, dan saat aku bilang kan besok Haisa mau sekolah. doi malah jawab "gak mau sekolah, mau nenen aja". Gagal lagi deh 😣


Jumat malam pun sama seperti itu, ''gak jadi sekolah deh, mau nenen aja" katanya.
Nah, Sabtu malam, sebelum bobo aku pijitin pak suami pake arak khusus pijit. Haisa ikut bantu mijitin papanya. Dan aku iseng pura-pura oles arak pijit itu ke nenen dan bilang ke Haisa kalau nenennya kena obat, jadi nanti malem minum susu botol ya, Haisa iya aja. Dan pas tengah malem tetep aja tuh ngerengek minta nenen, dan sempet mikir sambil mandangin nenennya saat aku bilang kan tadi kena obat papa tapi gak lama kemudian tetep caplok nenennya gak peduli.

Oia, Haisa nenen malem itu lebih ke ngempeng ya, tp kadang masih suka ngigit juga sih. Haisa lebih sering bangun malam untuk minum air putih karena aku selalu sedia botol minum untuk aku, suami dan Haisa minum. Jadi jarang banget Haisa bangun malem untuk minta susu. Kadang suka gemes karena Haisa suka bangun ngerengek nenen, 10-15 menit misalnya dan ujung-ujungnya tetep minum air putih banyak-banyak. Aku bahkan suami selalu langsung ngasih air putih untuk Haisa kalau bangun malem. Tapi tetep di tolak. Nenen dulu baru minum. Itu siklusnya. 


Hampir seminggu seperti itu. Dan sekarang, Haisa bangun malem tapi gak minta nenen. Iya, seriusan. Haisa bangun untuk minum air putih dan kembali tidur. 2 hari, 3 hari, 4 hari berturut-turut begitu. Malah akunya yang kadang tanpa sadar menyingkap baju untuk nyodorin nenen saat Haisa ngerengek di tengah malem. Tapi untung akunya langsung sadar. Kalo enggak, bisa khilaf deh semua hahaha..



Dan itulah perpisahan (nenen) ku dengan Haisa. Ya, Haisa sudah memilih. Tapi 2 hari ini, sebelum tidur, Haisa selalu naik diatas perutku. Dia colek-colek nenenya sambil nyengir-nyengir. Akh lucunya. Aku pikir saat itu Haisa kangen. Jadi aku bilang "Haisa kangen ya, cium aja yaa" dan seketika langsung di cium bahkan digigit, walau yang kegigit itu baju + bra yaa atau bahkan mukanya dipendamkan semua.


Hari berikutnya pun begitu, tapi kali ini aku malah yang kasih inisiatif untuk angakt baju kami berdua agar kedua perut kami saling menempel. Dan Haisa suka ini, jadi kalao bangun malem, setelah minum air putih, Haisa akan minta untuk menempelkan perut kami bedua sampai ia tertidur kembali. 

Dan kemarin, Haisa ikut akung pergi dan sampai dirumah jam 10 malam. Haisa udah tidur saat sampai dirumah. Tapi malamnya dia bangun, merengek dan buka baju aku. Aku pikir dia hanya ingin menempelkan perut, tapi ternyata minta nenen. Lho, kok? kan Haisa udah gak nenen. Tapi Haisa malah nangis kencang. AKu pikir mungkin Haisa cape seharian ikut akung, jadi yaudah deh aku kasih aja tapi cuma cium aja ya? Iya, bener, Haisa cuma cium nenennya dan pules.

Aku gak tau ya, metode yang aku pakai ini mungkin kurang tepat untuk buibu semua. Aku yg kurang tegas, kurang konsisten dengan janji yang aku sepakati dengan Haisa. Tapi ya gimana dong buibu, gak tega 😭
Mungkin buibu punya cerita yang sama waktu menyapih buah hatinya? atau malah ada yg lebih dramatis dari aku. Yuk, kita sharing yu' bund 😊


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Porsi Nasi Padang Lebih Banyak Saat Dibungkus

Siapa suka makan nasi Padang? si kolesterol yang lezat. Yes, hidangan rendang khas Minang nya selalu masuk dalam daftar kuliner terleza...