Selasa, 06 Februari 2018

Ngidam Ngebatin Gunting

Ibu hamil biasanya mengalami yang namanya ngidam. Misal, tengah malam ingin makan nasi uduk atau mangga muda dan harus banget dipenuhi saat itu juga? Siapa yang kaya gini? Hayo ngaku?
Nah, sebenarnya ngidam itu apa sih? termasuk mitos atau fakta, sih? 
Ibu hamil dan mengalami ngidam adalah hal yang wajar dan biasa terjadi. Ngidam biasanya identik dengan rasa ingin mengonsumsi makanan yang gak biasa atau ingin melakukan sesuatu yang kurang lazim. Ngidam biasanya terjadi di tiga bulan pertama masa kehamilan. dan banyak yang beranggapan bahwa kalau ibu hamil ngidam makanan dan gak dituruti akan membuat anaknya nanti suka ngeces alias mengeluarkan air liur. Tapi ternyata nih moms, dalam istilah medis gak ada lho istilah ngidam. Ini karena ngidam bukan berasal dari janin atau dampak perubahan hormonal saat hamil. Jadi ngidam itu hanya mitos ya. Sebab, ngidam tidak ada hubungan dengan perkembangan dan kebiasaan bayi. 
Kok Bisa Ngidam?
Kenapa ibu hamil bisa ngidam? Ternyata ngidam yang dirasakan ibu hamil kebanyakan seputar makanan lho. Misal, bumil yang ngidam pingin makan kue tart ulang tahun, itu adalah akibat dari aktifnya hormon-hormon selama kehamilan, antara lain meningkatnya kadar progesteron. Naiknya hormon tersebut berpengaruh pada fungsi dan metabolisme tubuh, salah satunya pada organ pencernaan dan produksi air liur. 
Boleh gak sih ngidam gak dipenuhi? Ingat ya moms, gak semua ngidam harus dipenuhi karena ngidam gak ada hubungan dengan janin yang dikandung. Yang perlu diperhatikan saat ngidam makanan adalah masalah kesehatan. Kalau ngidam makanan manis tentu akan membuat moms obesitas saat hamil. Jadi pastikan saat ngidam yang berhubungan dengan makanan untuk tidak mengonsumsi secara berlebihan ya moms 😙

Ngidam Psikologis
Nah, kalau bumil ngidam tengah malam apa penyebabnya? Ngidam yang terjadi di waktu yang gak tepat, misal bumil minta makan buah mangga muda malam hari. Ngidam yang seperti ini gak harus dipenuhi lho hai para suami karena biasanya bumil yang punya keinginan gak wajar kaya gini hanya ingin memenuhi rasa nyamannya aja. Jadi saat suami bisa memenuhi ngidam kita, ada rasa nyaman dan bahagia di diri bumil itu sendiri.
Untuk ngidam yang berhubungan dengan psikologis dimana bumil merasa nyaman, selama gak ngerepotin boleh saja suami berusaha untuk memenuhi keinginan istri.  Tapi ingat, gak semua ngidam harus dipenuhi ya, karena ngidam hanya mitos dan moms bisa mengalihkan dengan hal lain. Misal, menyibukkan diri dengan melakukan hobi membaca atau menonton televisi.

Nah sekarang, aku mau berbagi cerita tentang ngidamnya aku. Tapi alhamdulillahnya aku gak termasuk bumil yg tukang ngidam ini itu macem-macem segala rupa yang harus banget ngidamnya dipenuhi suami detik itu juga. Aku mah bumil pengertian *cailah muji sendiri --daripada gak ada yang muji 😜 sampe-sampe suami aku tuh bilang sambil ngusap-ngusap perut tentunya "beruntungnya aku punya istri kaya kamu, yang gak ngidam macem-macem, gak kaya temen kantor aku yang blablabla" kemudian cerita tentang tiga kawannya yang kelabakan ngadepin istrinya yang ngidam.

Jadi kalau menurut aku istilah ngidam itu engga ada. Ngidam itu hanya senjata para bumil untuk mendapatkan sesuatu yang di mau aja. Ya kan, tinggal bilang aja "aku mau ini", "harus sekarang", "ini maunya anak kita lho" dan pasang wajah memelas, langsung deh detik itu juga sang suami bergerak secepat kilat buat nurutin maunya kita, ya gak moms? hahahaha 
Atau mungkin karena aku memang di didik mandiri dan karena aku bukan dari keluarga kaya raya yang bergelimpangan harta jadi ya gak semua yang aku mau bisa aku  dapetin. Aku perlu usaha untuk dapetin yang aku mau, dan aku termasuk orang yang pemikir, "ini penting banget gak sih?" "kayanya bisa diganti sama yang lain deh" kurang lebih begitulah isi kepala aku saat menginginkan sesuatu. Dan itu kebawa sampai aku hamil. Aku pingin makan sushi misalnya, "akh ntar aja deh, baru kemarin makan pizza, masa udah jajan lagi", "banyakin makan buah dan sayur aja deh". Jadi beruntung ya suami yang punya istri kaya aku, ahay 😊 

Dan kata mama temen aku (orang yang aku tuakan) ngidam itu pun gak ada. Yang ada dan patut diwaspadai adalah keinginan atau rasa yang dialami bumil yang bener-bener datangnya dari batin, maksudnya adalah kalau si bumil pingin sesuatu atau benci sesuatu dan itu sampe ngebatin. Dan ini yang berabe karena akan berpengaruh ke calon bayi kita nantinya. Ini juga antara percaya dan gak percaya ya moms.

Jadi, waktu hamil baby Haisa, aku masih kerja di warehouse salah satu online shop terkemuka di Indonesia. Biar kata terkemuka, yang namanya warehouse ya tetep aja gudang -- yaiyalah 😒
Berteman dengan rak-rak menjulang tinggi berlapis debu dan tumpukan barang yang moms liat di web-web belanja online. Dan aku ada di bagian penerimaan barang masuk - QC - return, ya pokoknya yang pekerjaannya gak jauh dari barang-barang packingan besar dan juga gunting. Yes, bicara tentang gunting pasti ada yang harus digunting yaitu tali yang mengikat si barang-barang dengan packingan besar tersebut, betul ya? Nah, aku berada di tempat yang ada tali dan gunting. Teman-teman kerja aku selalu mengingatkan aku untuk jangan sembarangan melakukan apapun dengan tali pengikat  atau merobek paksa kantong plastik yang terikat dan juga yang berhubungan tentang penggunaan gunting, karena katanya kalau main tali nanti bayinya kelilit tali puser, kalau ngegunting nanti ada bagian tubuh bayi kita yang seperti kegunting.

Disinilah aku diperingati untuk selalu mengucap amit-amit jabang bayi sebelum melakukan sesuatu dengan tali dan gunting. Seketika itu aku langsung mikir "apa hubungannya coba gunting dan tali sama kondisi bayi diperut" logikanya tuh gak masuk ke otak aku. Dan itu sampe ngomong ke batin. Ya, walaupun aku tetep ngucap amit-amit jabang bayi sebelum main-main sama tali dan gunting, tapi itu juga ngucapnya kadang-kadang sih, lebih keseringan lupa daripada ingetnya 😅

Oh iya, saat hamil aku juga bener-bener menjaga panca indera aku. Menjaga mata agar selalu melihat yang baik dan bagus-bagus saja. Menjaga mulut agar berbicara yang baik-baik saja. Menjaga telinga agar mendengar yang baik-baik saja dan yang positif-positif saja. Intinya saat hamil, aku benar-benar menjaga hati jangan kau kotori jagalah hati lendera hidup ini *hayo ngaku kamu pasti bacanya sambil nyanyi ala aa gym deh 😜

Namanya juga kalau ngumpul sama temen-temen, pasti ada aja yang dibahas, ya ngomongin si inilah, si itulah, beginilah, begitulah. Apalagi kalau ditempat kerjanya penuh dengan para bigos yang kerjanya ngosipin orang mulu. Duh ini tuh paling-paling aku hindarin. Mau itu bener kek beritanya, pokoknya aku gak mau ikutan. Atau pas mereka cerita pengalamannya saat hamil dan melahirkan secara caesar karena takut melahirkan normal. Aku pasti langsung pergi deh, pokonya gak mau denger sama sekali tentang gimana itu melahirkan normal juga caesar versi para bigos. Karena selain kredibilitasnya gak bisa dipercaya, yang ada cuma bikin takut. Dan karena aku bertekad untuk melahirkan secara normal. Karena menurut aku, nenek-nenek jaman dahulu kala semua melahirkan secara normal karena ya pada saat itu jaman belum canggih, belum ada istilah caesar. Itu jadi acuan aku kalau aku pasti bisa melahirkan normal. Dan yes aku melahirkan secara normal, cepat dan mudah seperti doa yang aku panjatkan setiap hari.

Dan kadang aku juga jadi bahan omongan si bigos-bigos ini, dan omongannya kadang sampai ke aku, kadang nyakitin sih, sama seperti jengkelnya kita menghadapi persaingan tidak sehat dari rival kita, cuma aku gak pernah nanggepin. Bodo amatlah, gak mau diambil pusing. Cuma balik lagi ke topik tentang mitos perguntingan dan pertalian ini. Bedanya adalah aku malah mikirin banget hubungan antara si gunting dan tali dengan kondisi calon bayi diperut. Ini bener-bener kepikiran ampe ngebatin. Dan aku baru sadar kalau hampir selama hamil itu aku sering banget main sama gunting. Tetiba aku hobi bikin prakarya dari kertas yang tentunya harus di gunting-guntingnya. Itu hampir sepanjang masa kehamilan aku deh, dan aku lupa apa aku ngucap amit-amit jabang bayi sebelum main-main sama tali dan gunting atau engga hehe 😜

Dan singkat cerita saat baby Haisa lahir dengan sehat tapi bagian telinga kanannya seperti digunting. Kecil sih, malah sekilas lebih kelitan kaya kutil tapi kalau diperhatikan dari dekat ini tuh persis seperti kalau kita menggunting sudut kertas. Bener-bener rapi.
                                                                Bagian telinga Haisa seperti tergunting

Aku gak tau ini emang karena aku keseringan main gunting, atau karena aku ngebatin tentang apa hubungan gunting dengan kondisi calon bayi diperut, atau karena aku main gunting tapi gak ngucap amit-amit jabang bayi, atau memang ada keadaan aku yang kurang asupan nutrisi saat aku hamil dengan kondisi baby Haisa ini. Wallahualam..


Jadi ini kembali pada keyakinan moms masing-masing yaa, mau percaya atau enggak. Semoga moms semua bisa melahirkan dengan lancar apapun prosesnya dan bayinya sehat tanpa kurang satu apapun 🙏

1 komentar:

  1. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Alasan Porsi Nasi Padang Lebih Banyak Saat Dibungkus

Siapa suka makan nasi Padang? si kolesterol yang lezat. Yes, hidangan rendang khas Minang nya selalu masuk dalam daftar kuliner terleza...